wrwr

Wednesday 15 May 2013

LIMA MOTOR DRAG TERCEPAT DI INDONESIA


drag bike
Kali ini drag bike kembali diselenggarakan di kota apel, malang. Lomba di dataran tinggi serta temperatur yang lebih dingin menjadikan motor memerlukan set up anyar. Mekanik-mekanik jawa tengah, terutama dari semarang tampaknya mampu beradaptasi dengan mudah, itu tampak dari motor yang dibawa pembalapnya membukukan waktu yang lebih cepat serta mulai banyak berubah. Tak mau kalah mekanik lokal dari malang tetap menjaga nama harum jawa timur, lewat pembalapnya Rizky Unyil mampu membukukan dua gelar juara. Ketatnya persaingan juga kembali memanas. Kali ini sang dragbiker nasional, Eko Chodox kembali ke jalur yang benar dan memborong tiga podium teratas, membuatnya tetap memegang gelar dragster handal. Berhubung adanya pembatasan kelas yang boleh diikuti setiap starter maka 3 buah piala no.1, serta 3 piala dari tiga besar podium sudah merupakan pencapaian cukup memuaskan. Namun ke depan ada kemungkinan sang maestro akan menyapu bersih semua gelar juara di tiap kelas yang ia ikuti. Kita tunggu saja

drag bike

drag bike
JAKARTA (DP) Drag bike belakangan semakin trend. Jangan heran jika nanti akan semakin banyak event adu kecepatan sepeda motor di track lurus ini. Mendatangi sejumlah event drag bike tingkat nasional di sejumlah kota, Dapurpacu.com tergelitik menggali informasi seputar drag bike, sepeda motornya, berikut antusiasmenya. Ketika banyak balap liar di jalanan dengan sepeda motor drag, induk organisasi pecinta motor, Ikatan Motor Indonesia (IMI) pun mengagendakan event balap drag bike beberapa tahun silam. Dan tiga tahun belakangan, antusiasmenya semakin membumi. Jumlah peserta balap drag bike pun melonjak tajam dengan banyaknya tim yang ikut serta. Menurut Helmy Sungkar, promotor di sejumlah event drag bike, antusiasme mulai menunjukkan trend positif. Bahkan lima seri yang digelar selama 2010 dirasa kurang dan bisa jadi ditambah lebih banyak. Talenta pebalap drag bike di Indonesia memang semakin berkembang. Dengan banyaknya event, diharapkan balap liar yang notabene kurang aman bisa diarahkan ke jalur yang benar. Di sinilah ajang sesungguhnya kalau ingin adu cepat, kata Helmy kepada Dapurpacu.com di sela-sela event balap drag bike di Sentul, beberapa waktu lalu. Memang, seiring dengan semakin banyaknya pecinta balap sepeda motor drag, IMI Pusat harus terus menyosialisasikan soal peranti safety. Banyak kalangan menyebut meski sudah dilengkapi beberapa peralatan keselamatan di sekujur tubuh pebalap drag bike yang turun di lintasan resmi, masih banyak kekurangan yang memungkinkan pebalap mengalami celaka. Kalau di tim kami, soal safety itu lebih penting daripada gengsi. Mungkin banyak pebalap atau joki merasa risih pakai peralatan lengkap, tidak seperti ketika mereka main di trek liar. Namun kami selalu berusaha mematuhi peraturan, kata Johansyah, pemilik tim balap drag bike Nazar Bike dari Jakarta.

drag bike

drag bike
JAKARTA (DP) – Di Indonesia, komunitas sepeda motor drag sendiri lahir dari balap jalanan. Jangan dipikir drag bike yang dipakai berspesifikasi besar, canggih, dan elegan seperti kebanyakan event drag bike di luar negeri. Bentukan sepeda motor drag (dragster) di sini lebih ke arah minimalis, atau boleh dibilang kerempeng dan minim perkakas. Cukup ‘tulang’ dan ‘jeroan’ saja. Menurut Harri Novrian, pemilik bengkel modifikasi drag bike di bilangan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, sepeda motor drag di Indonesia memang mengadopsi aliran ‘bersih’. Artinya, sepeda motor yang dipakai drag bike haruslah sangat enteng. Sebisa mungkin tidak ada aksesoris yang nggak penting, ujarnya. Kuncinya, untuk membuat sepeda motor drag haruslah memiliki konsep chassis yang tepat. Jika chassis tidak asli tidak kompeten. Pemilik dan bengkel tidak segan untuk mendatangkan sasis baru meski harganya mahal. Satu chassis impor dari Jepang atau AS bisa berbanderol Rp 10-25 juta. Jika kurang enteng, pemilik siap melubangi chassis. Kaki-kaki yang enteng, mesin berspesifikasi balap, perubahan posisi duduk, setang jepit, hingga ban khusus drag adalah wajib hukumnya. Dengan pemangkasan ini, bobot dragster berkurang drastis. Jangan heran kalau penyusutan beratnya bisa mencapai 40-50%. Pokoknya harus ringan, tapi nggak mengangkat saat digeber. Itu yang sulit, beber Harri. Untuk proses ini, rata-rata bengkel membutuhkan waktu sekitar 3-5 bulan. Tak penting sebuah tampilan, yang jelas dragster harus menyandang predikat enteng. [dp/DON] 

Sisi Lain Balap Motor Drag



SUARA knalpot sepeda motor yang mengganggu telinga meyeruak di tengah panasnya kota Bekasi akhir pekan lalu. Ratusan sepeda motor berjajar rapih dalam tenda-tenda yang didirikan disekitar kompleks perumahan. Salah satu akses jalan raya dalam perumahan itu pun ditutup.
Rupanya kelompok anak-anak muda tersebut akan bersiap mengadakan kontes adu kecepatan dalam trek lurus (drag bike). Motor-motor yang digunakan tampak asing, sebagian besar tidak memasang bodi motor. Bahkan, komponen sepeda motor lainnya seperti jok ditaruh seadanya saja.
Motor ini memang tidak dilihat dari segi penampilannya, namun dinilai dari kemampuannya berpacu dalam arena balap. Dua lintasan lurus sejauh seperempat mil digunakan untuk mengadu dua pebalap. Pemenangnya adalah yang memiliki catatan waktu paling singkat melewati garis finis.
Sekilas mengenai sejarah drag bike di Indonesia, tidak seperti lomba motor lainnya seperti road race dan motorcross, kompetisi ini seperti ada dan tiada. Awal kemunculan balapan ini pada tahun 1995-an. Namun kurangnya event dan jenjang internasional membuat, gemerlap drag bike kembali redup.
Jarangnya event yang mengadakan ajang balap secara resmi, membuat sebagian penghobi balapan jenis ini turun ke jalan dengan mengadakan balapan liar. Seperti yang dituturkan salah satu pelaku drag bike Dadan Priandana (31).
Menurutnya ajang balap jenis ini jarang sekali digelar, sementara persaingan gengsi antara pebalap liar drag bike semakin ramai. “Jarang drag race diselenggarakan di Bandung. Karena itu biasanya adu balap dilakukan di monumen perjuangan Bandung pada sore hari,” ujarnya.
Hingga dua tahun silam, drag bike mulai kembali ramai. Terlebih dengan masuknya tren baru drag bike kelas skuter matik (skutik). Begitu wabah skutik melanda, para pembalap liar dan pemodifikasi motorpun beralih pandangan.
Jika sebelumnya motor laki seperti Honda Tiger dan CB yang jadi basis andalan untuk terjun di kelas Free For All (FFA), dengan kemunculan skutik yang berbodi yang kecil, ringan dan bertenaga sangar ini spontan menjadi bintang untuk dijadikan pacuan.
Kapasitas mesin pun ditingkatkan, dari semula 125 cc menjadi 350 cc. Melihat perkembangan tren balap motor kelas matik ini, pihak penyelenggara optimis drag skutik banyak menuai peserta baru.
Puluhan juta pun rela digelontorkan penghobi balap ini, asalkan motornya jadi paling tercepat diantara para pesaingnya. seperti dilakukan Dadan untuk ‘mengorek’ (merombak mesin) Kawasaki Ninja miliknya, Dadan menghabiskan dana lebih dari Rp 10 juta. Sementara untuk skuter matik, dia bisa habiskan dana lebih dari Rp 20-30 juta.
Namun, permasalahan penghobi balap ini tidak sekedar wadah penyelenggaraan saja. Ini juga terkait dengan aturan penyelenggaraan dan jenjang prestasi internasional ajang drag bike ini bagi pebalap  Indonesia.

*Unsur Keamanan Ditanggalkan*
Salah seorang pemerhati dan penyelenggara yang sering mengelar ajang ini, Sigit Widiyanto dari Flip Motoracing Division (FMD) mengatakan tata cara perlombaan yang dibuat Ikatan Motor Indonesia (IMI) masih rancu. “Drag motor ini memang belum mapan seperti drag mobil. Sehingga masih banyak tata aturan lomba yang harus diperbaiki,” katanya.
Salah satu aturan yang kurang tegas diberlakukan menurut pengamatan Torsimax adalah perihal perlengkapan keselamatan balapan. Pada suatu ajang drag bike di Bekasi, Minggu (4/4) lalu terlihat banyak peserta hanya menggunakan helm tanpa wearpack lengkap untuk balapan.
“Terpenting peserta pakai helm dan jaket tebal saja, karena resiko balapan ini kecil tidak seperti pada ajang road race,” tukas Sigit yang juga berperan sebagai Ketua penyelenggara ajang balapan itu.
Sementara dari pihak pabrikan nampak enggan serius turun mensponsori ajang ini, karena ajang ini dinilai jenjang prestasi pebalap drag tidak jelas di kelas internasional. Seperti dituturkan Ari Wibisono, Motorsport Manager PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).
“Kami (Yamaha Indonesia) sangat fokus membawa merah putih berkibardi dunia internasional. Tapi ajang drag bike jenjangnya ke internasional muter-muter dan terlalu jauh,” katanya.
Kesulitan itu akhirnya membuat pihak Yamaha hanya membantu bagi pihak-pihak yang ingin mengembangkan riset motor mereka untuk lebih cepat. Menurut penuturan Ari, Yamaha Indonesia juga sangat terbantu imej motor mereka, khususnya skutik mampu merajai kelas bergengsi drag bike di Indonesia.
“Walaupun kami tidak intens ke arah drag bike, tapi kami banyak membantu peserta ajang drag bike konsultasi atau mencari komponen drag yang mereka perlukan,” ungkapnya.
Suatu wadah untuk meminimalisir kegiatan balap drag bike liar, memang sungguh dibutuhkan. Tapi tanpa dukungan aturan, sponsor dan banyak pihak terkait, maka hasilnya akan sia-sia.

Sejarah berdirinya suporter PSIS Semarang

SEJARAH BERDIRI PANSER BIRU DAN KELUARGA BESAR PANSER BIRU

 


Gedung berlian dan tragedi Manahan mempunyai arti yang sangat penting bagi lahirnya Panser Biru.Di dua tempat itulah awal mula terbesit untuk membentuk organisasi suporter atraktif pertama di Semarang bernama Panser Biru. Tragedi Manahan telah menjadi spirit bagi cah-cah Semarang untuk membentuk suatu kelompok organisasi supporter yang atraktif dan kreatif,maklum saja tragedi Manahan selain membuat banyak jatuhnya korban secara fisik tetapi juga secara psikis karena terdegradasinya PSIS ke Divisi 1 untuk pertama kalinya selama Ligina digulirkan.

Diawali dengan bertemunya sekitar 15 orang gila bola di Gedung Berlian Jl. Pahlawan Semarang, mereka mulai membicarakan embrio terbentuknya suatu kumpulan supporter yang terorganisir, mereka adalah Ari Sudrajat, Arief Pamungkas, Beny Setyawan, Miko, Duryanto “pesek”, Djoened, Dody, Oky, Ibnu, Sastono, Bayu, Aris, Nevo, Agus, Arief. Dari situ terbentuklah nama “Forum Peduli PSIS”, dan nahkoda sementara dipegang oleh Duryanto “Pesek”. Lambat laun tiap minggu secara kontinyu pertemuan terus diadakan di Stadion Tri Lomba Juang Mugas Semarang. Tanggal 22 Oktober 2000 pertemuan pertamanya diikuti hanya oleh 20 orang saja. Selanjutnya pertemuan kedua tanggal 29 Oktober 2000 diikuti oleh 35 orang,dan finalnya tanggal 5 November 2000 pertemuan yang ke 4 berhasil diikuti oleh 75 orang yang secara aklamasi fans PSIS yang berkeumpul ini sudah mulai mencari nama yang pantas disandang oleh organisasi yang akan dibentuk ini.Ada usulan nama Fan Bos (Fans Bocah Semarang) yang diusulkan oleh anak-anak Semarang Selatan, Pasukan Suporter Semarang-Biru (Panser Biru) oleh Sdr Beny Setyawan, Bosnia (Bocah Semarang Mania) yang disuarakan Anak Banyumanik, SAS, Bocah Semarang (Bocas), Tiffosi, dan masih banyak lagi. Selain itu sejumlah lagu juga telah diusulkan untuk dinyanyikan apabila PSIS sedang berlaga di stadion. Aklamsi akhirnya membuktikan kalau nama Panser Biru karya Sdr Beny Setyawan banyak mendapat suara dari fans PSIS sehingga sejak saat itu dipilihlah nama Panser Biru menjadi nama organisasi supporter sepakbola baru Semarang.

Semangat anak-anak Semarangpun mulia berkobar-kobar menyambut terbentuknya organisasi baru PSIS ini layaknya api yang membara. Puncaknya tanggal 1 Desember 2000 pada saat latihan perdana PSIS di stadion Jatidiri yang akan mempersiapkan diri berlaga di divisi 1 liga Indonesia ,Panser Biru mulai beraksi untuk pertama kalinya di depan publik . Segala gerakan,tarian serta yel-yel atraktif mulai diperlihatkan secara menarik.Nuansa tersebut sebelumnya belum pernah ada di dalam stadion.Para pecinta PSIS pun yang sedang melihat latihan banyak yang terperangah melihat ada “sesuatu” yang baru di tengah-tengah mereka.Gelora anak Panser tak hanya sampai di sini saja,tetapi terus berlanjut dari tiap pertandingan ke pertandigan kandang maupun tandang PSIS.Nah,setelah melalui proses yang panjang akhirnya tanggal 25 Maret 2001 nama besar Panser Biru dideklarasikan sebagai organisasi supporter pertama PSIS yang mengusung kreatifitas dan atraktifitas di komplek GOR Tri Lomba Juang Mugas Semarang yang juga dihadiri kurang lebih 5000 orang simpatisan.

Kini Panser Biru telah memasuki usia matangnya yang ke-7 di tahun 2008 ini. Pasang surut,terpuruk dan jaya,senang maupun susah,sehat dan sakitnya Panser sudah banyak dirasakan kelompok ini.Ya, sekali lagi semangat satu Semarang satu yang digelorakan dari dulu hingga kini masih terus dipegang serta dihayati oleh semua anggota dengan satu tujuan tentunya yaitu mendukung PSIS menjadi klub sepakbola terbaik di kasta tertinggi kancah persepakbolaan Indonesia.


SneX berdiri diawali oleh terbentuknya Komunitas Arus Bawah Suporter Semarang (KABSS), yang saat itu merupakan bagian dari kelompok suporter yang telah ada. Melalui pertemuan KABSS pada tanggal 7 Maret 2005 di Balai Kelurahan Sambirejo, Gayamsari, yang diwarnai penjaringan nama yang ketat, disepakati terbentuknya kelompok supporter baru di kota Semarang, yang diberi nama SneX (Suporter Semarang Extreme). Pada fase berikutnya, pada tanggal 20 Maret 2005 SneX di deklarasikan, yang selanjutnya hari tersebut disepakati sebagai Hari Kelahiran SneX.

Pada masa awal berdirinya SneX, tidak serta merta mencapai kesuksesan. Butuh perjuangan yang extra keras dari para pengurus saat itu, untuk sekedar menjalankan roda organisasi. Berbagai upaya dan terobosan senantiasa dilakukan demi berlangsungnya kehidupan SneX. Berbagai tekanan dari pihak luar juga tidak kalah deras menghujani keseharian para pengurus. Belum lagi jika terhalang oleh biaya, maka Pengurus pun harus memutar otak untuk dapat memenuhinya. Sehingga tidak heran jika terkadang harus ngutang sana sini untuk sekedar bisa memiliki alat musik. Ataupun harus patungan untuk sekedar beli makanan kecil untuk rapat. Akan tetapi semua itu dilakukan dengan penuh semangat dan keikhlasan, demi terbentuknya sebuah organisasi yang cita-citakan bersama.

Dengan berbekal kesederhanaan dan kebersamaan, SneX sedikit demi sedikit mulai dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya masyarakat ataupun simpatisan yang tidak hanya tertarik dan memiliki merchandise SneX, tetapi juga berkeinginan untuk bergabung dengan SneX sebagai anggota, baik secara pribadi maupun kelompok. Dalam tahun pertama SneX berdiri dapat terjual sekitar 3.000 merchandise resmi SneX, belum termasuk merchandise yang dijual bebas oleh para pedagang merchandise sepakbola.

Lagu SNEX yang Terlupakan

Berawal dari 150-an orang, dan SneX saat ini telah memiliki anggota dan simpatisan mencapai belasan ribu orang, dengan anggota resmi dan memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota) berjumlah 4000 orang, belum termasuk simpatisan yang jumlahnya bisa mencapai 15.000 orang tersebar di seluruh Indonesia. Suatu perkembangan yang cukup pesat bagi sebuah organisasi supporter yang telah genap berusia empat tahun. Sebuah pencapaian yang tidak disangka sebelumnya, baik oleh pengurus, ataupun masyarakat. Suatu kondisi yang membuat Pengurus dan Manajemen bersimpati dan akhirnya mengakui keberadaan SneX sebagai elemen suporter di Semarang.

Kerusuhan suporter PSIS dengan warga godong


Grobogan, 5/5/13 menjadi hari bersejarah bagi warga Grobogan, di hari tersebut merupakan pertandingan liga sepak bola antara Persipur dengan PSIS di stadiun Purwodadi dengan Scor ( 0 – 0 ). Awal berangkat ke stadiun purwodadi suporter PSIS kurang lebih 3 truk sudah membuat olah, mereka menjarah semangka hingga penjualnya tidak berdaya di desa Klampok Godong. mereka juga menjarah Alfa mart dan toko, merusak Puskesmas, melempari rumah warga dengan batu bahkan POM bensin Godong ikut rusak juga.
Ulah suporter tersebut membuat warga desa Klampok geram hingga akhirnya seluruh warga dikerahkan untuk menghadang rombongan PSIS usai pertandingan di Purwodadi. Dalam perjalanan pulang ke Semarang Rombongan PSIS di kejar warga Klampok hingga akhirnya mengakibatkan truk yang mengangkat suporter PSIS menabrak kendaraan bermotor tepatnya di depan stasiun Godong yang menewaskan seorang pemuda bernama Beny. Beny merupakan warga desa Bugel, desa yang berbatasan dengan Godong, desa Bugel terkenal sebagai desa yang penuh dengan Preman dan raja tega. Kejadin tersebut membuat warga makin marah.
Sepanjang jalan 1 km arah Godong Semarang, Godong Demak lumpuh total dengan ribuan warga yang memadatinya. Beberapa teman yang berkomunikasi dengan penulis melalui Blacberry Massager ada rasa ketakutan karena mereka sore itu perjalanan menuju semarang, tetapi ketika ingin melintas di Godong ada kabar tawuran akhirnya mereka mengurungkan niatnya untuk sementara menunggu di POM bensin Godong sampai berkahirnya tawuran tersebut, termasuk sahabat sayaperjalanan dari Jepara ke Purwodadi Via Demak, ia harus menunggu di Desa Galan Demak selama 2 jam hingga dipastikan kondisi Godong sudah aman.
Kepolisian Resort Purwodadi dan beberapa Polsek di Grobogan tidak bisa mengatasi kerusahan ini akhirnya kurang lebih pada pukul 22.00 WIB bapak Kapolda Jawa tengah turun ke Lokasi dengan beberapa ratus personil dari Brimob Jateng, Kepolisian Demak dan Kudus juga ikut turun ke Godong untuk di jemput dan dibawa ke Semarang. Beberapa ratus suporter dari PSIS di amankan di sepanjang jalan Godong Bugel. Di sepanjang jalan tersebut sudah porak poranda dengan berbagai pecahan kaca, kayu, darah dll. bagi pengendara mobil atau motor dari arah Semarang di arahkan lewat desa Jeketro tepatnya setelah jembatan Gubung ambil arah ke kanan, lurus saja kurang lebih 6 km. setelah itu ambil jalan ke kiri arah penawangan, meskipun jalan kurang baik tetapi jalan tersebut jalan alternatif untuk menghindari kemacetan.
Ada beberapa Broadcas yang masuk di Hp Blecberry penulis, yang isinya menghimbau agar kendaraan yang menggunakan Plat K hati hati melintas di Semarang atau Plat H yang melintas di Purwodadi. Penulis menyayangkan bahwa ada isu Hoax yang mengatakan bahwa warga Godong men swiping plat nomor H yang melintas di Purwodadi, itu tidak benar karena saat ini persoalannya antara warga Godong dengan Suporter PSIS. Ini sangat berbeda dengan kejadian 1/3/13 bentrok antara suporter PSIS dengan suporter Pekalongan yang memang pada waktu itu suporter Pekalongan menswiping Plat H. Warga Grobogan mengedepankan persaudaraan tetapi jika disakiti dahulu pasti geram hal tersebut juga akan berlaku untuk daerah lain.
Hingga Senin Dinihari Proses Evakuasi suporter PSIS dilakukan oleh POLDA untuk di kawal menuju ke Semarang. Berharap Insiden seperti ini tidak akan terulang lagi, kita merupakan banga yang beradap tidak pantas jika kita harus perang atau bermusuhan dengan satu bangsa. Emosi dapat dikalahkan tatkala kita mau bersabar dan mengelus dada sambil berucap ya Fatakhu ya fatah sebanyak banyaknya. Saat ini yang perlu kita lakukan adalah membenahi diri bukan sok sok an untuk menjadi jagoan atau menang di kandang sendiri.(Kompasiana.com)

Tuesday 14 May 2013

Keunikan Laba-laba


Ternyata laba laba disekitar kita memiliki banyak keunikan & kelebihan. Penasaran kan sama beberapa keunikannya? Kebanyakan laba laba memiliki sifat  yang agresif dan soliter. Banyak spesies laba laba yang bersikap mengancam hewan lain atau bahkan sesama spesies jika mencoba merebut makanan di daerahnya. Tapi ada juga beberapa spesies yang memiliki sifat sangat sosial dan mau bergotong royong membangun ‘kerajaan’ laba laba yang luar biasa, dan juga membangun sistem jaring yang rumit bersama sama dengan ribuan laba laba lainnya. Salah satu laba laba yang memiliki sifat social ini adalah laba laba Eduador’s Theridion Nigroannulatum, laba laba ini selalu berada dalam kelompok besar dan menggantung ratusan helai sutra ke tanah. Jika ada seranggga berukuran besar yang apes ‘mampir’ dan terjebak dalam sarang besar mereka, ratusan bahkan ribuan laba laba jenis ini akan saling membantu membungkus si serangga naas dan melumpuhkannya untuk disimpan sebagai cadangan makanan bersama.
Ada lagi jenis laba laba yang bisa terbang, laba laba yang baru menetas dan berukuran kecil dapat melakukan perjalanan ratusan bahkan ribuan mil. Kegiatan ini biasa di sebut ‘ballooning’. Jaring laba laba khusus yang disebut gossamer dibuat agar bisa dengan mudah diterbangkan oleh angin. Jaring ini berbentuk segitiga atau piramid dan jaring ini bisa melayang di udara selama berminggu minggu hingga memungkinkan laba laba menjelajahi daerah daerah lain bahkan pulau pulau lain yang terpisah lautan.
Kalau ada jaring yang berfungsi untuk terbang, ada juga jaring yang berfungsi sebagai ‘tangan mini’ untuk laba laba. Spesies laba laba yang bernama Ogre Faced atau Net casting adalah laba laba yang memiliki kelahlian ini. Laba laba ini menghasilkan Deinopidae, dan dengan tergantung terbalik laba laba ini mampu membuat jaring kecil di antara dua kaki depannya yang akan di gunakan untuk menjangkau atau meraup serangga lain yang lewat. Hebatnya, sutra khusus ini bersih dan tidak lengket, tapi begitu mangsanya berusaha kabur, jaring itu akan langsung menjerat rambut rambut dan sendi sendi serangga yang tertangkap seperti Velcro. Ini memungkinkan laba laba Ogre Faced untuk menjebak serangga yang cukup besar dan kuat hanya dengan sejumlah kecil sutra yang dihasilkannya.
Selanjutnya, ada laba laba yang bisa menipu dengan jebakan bunga. Banyak laba laba taman yang membuat sarang tipis dengan pola yang berbeda beda. Ini adalah jaring khusus yang bisa merefleksikan sinar ultra violet yang kemudian akan menciptakan pola pola khusus yang digunakan oleh bunga untuk menarik serangga penyerbuk. Laba laba juga memiliki pesona yang mematikan, bagi serangga tentu saja.
Laba laba bola atau Mastophorea, menggunakan jerat yang dimiliki dengan cara yang berbeda dengan arakhnida lainnya. Laba laba ini mengeluarkan jaring yang digumpalkan mirip bola, lalu diulur dengan tali yang diberi umpan mirip dengan orang memancing. Umpannya apa? Setiap laba laba bola akan mengeluarkan feromon yang bisa menarik ngengat jantan yang sedang mencari pasangan di musim kawin, sehingga ngengat jantan mendekat dan terjerat dalam umpan tersebut. Hmm, mampuss..
Laba laba ngga cuma memiliki keahlian di daratan, tapi juga di air. Laba Laba Penyelam contohnya. Argyroneta aquatica adalah salah satu laba laba sejati yang dapat ditemukan di dalam air, maka dari itu laba laba ini juga disebut dengan nama Laba-laba Penyelam. Tubuh laba laba ini berbulu halus dan ini berfungsi sebagai perangkat yang memungkinkan udara terus menempel pada laba laba saat menyelam, sehingga laba laba ini bisa keluar masuk air tanpa kendala. Jaring laba laba ini tersusun mirip seperti kapal selam buatan manusia, jaring inilah yang menjadi tempat bagi laba laba betina untuk membesarkan anaknya dan mengkonsumsi mangsanya.
Sniper? Di dunia laba laba juga ada kok. Hampir semua laba laba dianugrahi kemampuan membuat sutera dari organ yang disebut pemintal di ujung perutnya. Dan kebanyakan dari laba laba harus mampu menyentuh mangsanya dulu untuk bisa membungkusnya dalam balutan sutranya. Tapi untuk laba laba genus Scytodes, hal ini tidak berlaku. Laba laba tukang meludah ini memiliki kelenjar sutra tambahan yang terhubung ke mulut mereka. Perlahan lahan, laba laba ini akan merayap mendekati serangga lain, lalu meludahkan & menyemprotkan aliran jaring yang dicampur dengan racun ke mangsanya. Bisa ditebak akhirnya.. Kena deh..